gambar

gambar

Rabu, 12 Oktober 2016

TOKSOPLASMA GONDII

          Kesejahteraan masyarakat meningkat adalah salah satunya ditandai dengan semakin meningkatnya kesehatan pada masyarakat itu sendiri. Namun jika keadaan sebaliknya, bagaimana bisa kesejahteraan akan meningkat? Untuk itu, kita harus menjadikan seluruh masyarakat sehat tentu saja diawali dengan mengenal penyakitnya yang pada akhirnya dapat dihindari.
Berkaitan dengan ini, aku ingin bercerita sedikit tentang penyakit Toksoplasma Gondii (TG). Teman-teman ada yang sudah tau dengan penyakit ini? Atau pernah mendengarnya? Sebetulnya ini berawal dari keinginan aku untuk menginfokan kepada seluruh orang khususnya adalah wanita agar berhati hati dengan penyakit ini. Kenapa? Karena toksoplasma sangat berbahaya bagi wanita terutama wanita yang sedang hamil.
        Dari hasil kuliah Parasitologi yang sudah diajarkan, aku bisa  menangkap bahwa Toksoplasma Gondii merupakan protozoa yang sangat kecil ukurannya dan berbahaya jika masuk kepada tubuh manusia terutama perempuan. Bagi ibu yang sedang hamil penyakit ini bisa masuk dari jaringan plasenta yang menghubungkan ibu dan anak sehingga anaknya kemungkinan besar akan mengalami cacat atau tidak normal (hidrocephalus, kulit seperti kebakar dll) bahkan keguguran.
          Nah, sekarang sudah tau apa bahayanya ‘TG” kan? Pasti semua pada bertanya terus TG ini datengnya dari mana? Kok bisa masuk pada tubuh ya? Begini, Toxoplasma Gondii yang dari tadi kita bicarakan adalah TG yang ada di kotoran kucing bukan di hewan lain karena penyakit ini hanya bisa tumbuh hingga dewasa jika di tubuh kucing, selebihnya TG  tidak akan tumbuh dewasa atau berkembang. Gimana sih ka maksudnya? Kok aku belum faham ya? Sebagai contoh TG yang ada di tanah akan dimakan tikus kemudian tikus dimakan kucing, jika tikus mengeluarkan kotoran maka kotoran tikus tidak mengandung TG. Namun, jika dimakan kucing dan hewan tersebut mengeluarkan kotoran itulah  yang sangat berbahaya. Kerena diluar tubuh kucing TG tidak bisa berkembang menjadi dewasa itu intinya.
          Media-media yang bisa menjadi pengantar penyakit ini adalah:
1. Darah : Pada darah ini bisa saja tertular dari pendonoran darah yang biasa dilakukan. Maka pada bagian ini sebaiknya sebelum melakukan pendonoran, pendonor harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikannya.
2. Air liur : Air liur ibu yang menderita TG pada makanan yang akan di suapi pada anaknya akan terular dan pindah pada anaknya.
3. Udara (debu) : Pada prinsipnya, bagian ini kembali lagi dari kotoran kucing yang jika kelamaan ditanah akan menjadi debu dan terbawa oleh udara. Disarankan untuk memakai masker saat keluar rumah karena TG ini sifatnya adalah kosmopolit (dapat ditemukan di semua tempat).
4. ASI : Banyak kejadian yang sudah terjadi, ibu yang menderita TG ketika memberikan asi kepada bayinya, satu hari setelah itu bayi akan meninggal.
5. Buah dan Sayur mentah : Karena semua tumbuh di tanah, maka sebaiknya sebelum dikonsumsi cuci terlebih dahulu sampai bersih.
          So, gimana caranya untuk tidak terkena penyakit ini? Memang sangat sulit untuk mengetahui di lingkungan sekitar kita ada TG atau tidak karena memang ukurannya yang sangat sehingga tidak terlihat oleh kasat mata. Adapun hal yang bisa kita lakukan:
1. Hidup Sehat
2. Makan dan istirahat teratur
3. Menjaga Kebersihan lingkungan sekitar
4. Hindari sumber-sumber TG seperti kucing (kalaupun memang memelihara sebaiknya diperiksakan pada dokter hewan dalam jangka waktu terus menerus).
5. Untuk para calon ibu atau yang akan menikah sebaiknya melakukan tes darah dulu untuk memastikan bahwa tidak terkena penyakit ini. Jika sudah terkena maka segera beritahu dokter dan melakukan proses penyembuhan.

          Dengan kita mengetahui sedini mungkin, maka penyakit ini akan semakin bisa dihindari dari sekarang. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa membantu semua khususnya para wanita agar selalu menjaga kesehatannya dan terhidar dari semua hal yang tidak diinginkan.

Hasil gambar untuk toksoplasma Gondii
Gambar 1. Siklus Hidup yang menyerang ibu hamil

Hasil gambar untuk toksoplasma Gondii
Gambar 2. Tampak plasma Gondii


                                                    Yogyakarta, 12 oktober 2016
                                                    Ratu Intan -