gambar

gambar

Jumat, 19 Januari 2018

             Syndrom Pembawa Maut
Mengenal Dandy Walker Syndrome sebagai
                                                   Pencegahan Kematian Bayi

       Sehat merupakan suatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia karenanya dapat menunjang setiap aktivitas. Kesehatan meliputi fisik dan non fisik, sehat tidak berarti harus memiliki fisik yang sempurna. Banyak orang memiliki fisik yang sempurna namun tetap mengalami sakit dan orang yang memiliki fisik kurang sempurna justru memiliki kesehatan yang baik. Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dandy Walker Syndrome (DWS) merupakan penyakit yang menyerang otak kecil manusia atau kelainan bawaan otak, melibatkan otak kecil (daerah di belakang otak yang mengontrol gerakan) dan ruangan berisi cairan di sekitarnya. DWS dikatakan juga berhubungan dengan atresia dari foramen magendie dan Luschka. Kelainan ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1914 oleh Dandy dan Blackfan.1,2
Insiden DWS di Amerika Serikat adalah 1 kasus per 25,000-35,000 kelahiran hidup, Dandy-Walker Syndrome menyumbang sekitar 1-4% kasus hidrosefalus. Insiden menurut jenis kelamin yang memiliki DWS adalah sekitar 40% perempuan dan 60% laki-laki. Sedangkan untuk angka kejadian kasus ini di Indonesia belum ada data yang pasti.1
Adam Fabumi merupakan salah satu contoh bayi yang terkena syndrom DW di Indonesia. Karena penyakitnya jarang diderita oleh banyak orang maka pencegahan dan penanganan penderita dirasa sulit, kalaupun dapat tertolong keadannya jauh dari kata normal karena adanya cacat bawaan. Berangkat dari peristiwa inilah yang membuat hati saya tergerak untuk membuat tulisan dengan tujuan mengenalkan penyakit  DWS kepada para orang tua sebagai pemenuhan kesehatan masyarakat dalam tujuan Suistainable Development Goals (SDGs) 2015-2030.
Sebagian besar kasus Dandy Walker Syndrome penyebabnya tidak diketahui secara pasti, meskipun ada beberapa kasus diketahui akibat resesif autosomal gen. Autosomal resesif adalah gen abnormal pada salah satu kromosom autosomal dari setiap orang tua. Sindrom ini paling sering bawaan ( hadir sejak lahir ) tetapi dapat diperoleh akibat infeksi, bahan kimia dan faktor pre-birth lainnya. DWS dihasilkan dari kromosom anomali atau faktor lingkungan.3 Faktor lingkungan yang terkait mencakup paparan trimester pertama:
·         Rubella atau campak yang dapat ditandai dengan warna ruam merah pada kulit. Biasanya menyerang remaja dan anak-anak.
·         cytomegalovirus (jenis virus herpes yang dapat melewati plasenta dan menginfeksi bayi yang belum lahir)
·         toksoplasmosis (penyakit umum yang terjadi di seluruh dunia pada kebanyakan burung dan mamalia berdarah panas , termasuk manusia . Hal ini disebabkan oleh infeksi toxoplasma gondii, salah satu parasit dunia yang paling umum, yang terkandung dalam daging setengah matang, daging mentah, kotoran kucing dan setiap tanah atau kotoran kucing yang terkontaminasi dengan kotoran kucing yang terinfeksi)
·         Warfarin (antikoagulan).
·         Alkohol
Dalam memastikan bahwa kehamilan seorang ibu terbebas dari Syndrom DW harus dilakukan pemeriksaan sejak dini. Jika ibu merasa terjadi keanehan terutama dalam “Trimester Pertama”  maka segera periksakan ke dokter untuk mengonsultasikan lebih lanjut sehingga calon orang tua mengetahui secara pasti bahwa bukan penyakit Syndrome DW yang menyerang. Memang sangat sulit untuk mengetahui bahwa betul-betul terkena syndrome, karena dari beberapa kasus yang telah terjadi para ibu tidak merasakan apapun. Namun, dapat kita ketahui ciri-ciri lainnya yaitu bayi memiliki bobot yang kecil.  Jika memang betul calon bayinya terkena maka harus melakukan langkah penanganan agar dapat mempertahankan kehidupan yang lebih panjang untuk calon buah hati.
Pengobatan bagi penderita syndrome ini adalah dengan mengobati permasalahan utamanya, salah satunya yaitu dengan melakukan prosedur pembedahan yang bernama “Shunt” dan dipasangi alat tube khusus yang dipasang dikepala untuk mengalirkan cairan dari dalam otak untuk mengurangi tekanan intrakranial dan membantu mengontrol pembengkakan otak serta kepala. Disamping itu, sang ibu harus melakukan konsultasi rutin dengan pihak dokter genetik agar mengetahui perkembangan penyakit yang terjadi. Bagaimana jika sang anak dapat lahir dan bertahan hidup? Apa yang harus dilakukan?
       Upstation.id
(Adam Fabumi dengan selang penyalur cairan di kepala)
            Bersumber dari halaman page Facebook Tri Hartanti Wulandari (https://www.facebook.com/IdRareDisorders/posts/1815850972017868) adalah orang tua yang memiliki anak  syndrome DW namun  Alika sang anak dapat terus hidup dan bertahan. Alika yang terkena syndrom tidak berkepala besar karena satu bulan sebelum kelahiran sang ibu belajar dari literatur bahasa inggris, artikel dokter hingga bergabung di grup Facebook DWS Alliance. Setelah kelahiran alika, betul kepalanya tidak membesar namun harus dilakukan pembedahan untuk pemasangan  selang pintasan dari rongga cairan otak menuju rongga perut (VP SHUNT) karena cairan di kepalanya terus berproduksi.
      Berdasarkan pengalaman Ibu Tri Hartanti bahwa perjuangan tidak akan sia-sia. Masalah kehidupan dan kematian sudah ada yang mengurusnya, bagi semua orangtua yang mengalami hal yang sama memiliki anak syndrome DW teruslah berjuang melawan penyakitnya. Banyak mencari tau akan menambah pengetahuan dan melakukan langkah cepat untuk penanganan dan pencegahan.
1.      Trihono Ms. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.
2.      Pedoman Klinis Pediatri Hal 205. Jakarta : EGC. 2005
3.      Volpe JJ. Neural tube formation and prosencephalic development. Dalam: Volpe JJ. Neurology of The Newborn. 5th Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2008.h.38-9

Senin, 30 Oktober 2017

Bagaimana dari serang ke Monas atau Museum nasional?

   

http://suzieicus.com/memanjat-monas-mengintip-panorama-jakarta-dari-ketinggian/


        Kalian pada tau Monas kan? iya ituu lambang kota Jakarta, biasanya jadi salah satu destinasi orang luar jakarta. Nah, kalau teman teman ingin ke monas atau museum nasional dari Kota Serang Banten namun bingung gak tau harus naik apa, pas banget menemukan postingan ini.
   Kemarin, tiga hri yang lalu aku dan sepupuku mengunjungi monas dan museum nasional karena ada Festival habibie disana banyak sekali diperlihatkan semua tentang pak habibi. Foto saat masih muda, foto bersama ibu Ainun dan foto bersama presiden sekarang yaitu Bapak Jokowi. Namun, yang paling aku sukai adalah melihat hasil pesawat pak Habibi yang gagal di produksi waktu itu yakni Pesawat N250. Disana juga ada pameran teknologi, yang buat aku tertarik adalah teknologi penghasil energi ramah lingkungan (karena aku kuliah di jurusan Teknik lingkungan jdi tertarik banget dengan yang satu ini hehe) dari bahan bahan alami seperti arang kita bisa menghasilkan energi. Menurutku itu adalah karya yang sangat luar biasa.
      Okay balik lagi ke obrolan kita mengenai cara ke Monas dari Serang ya...
    Kalau ada acara yang ingin kalian ikuti di jakarta entah pelatihan seminar dan festival, aku selalu naik kereta. Kita bisa naik kereta dari stasiun serang, keberangkatannya ada pada jam 06.20 atau set 7 Pagi. Jam setengah 6 aku sudah di stasiun karena untuk antisipasi biar engga telat. Dengan harga 30 ribu kita bisa naik kereta dan pemberhentian terakir di tanah abang, setelah itu aku melanjutkan dengan menaiki KRL commuterline dengan tujuan stasiun Juanda, sebetulnya dulu kita bisa turun di stasiun gambir yang lokasinya seberang Monas namun sekarang KRL tdk berenti di gambir karena itu kita bisa trun di Juanda. Kurang lebih 30 menitan aku sampai tujuan karena aku harus transit dlu di manggarai menunggu, kemudian menaiki kereta yang arah Juanda. 
   Dari stasiun Juanda kita bisa memilih jalan kaki sekitar 10-15 menit atau banyak bajaj depan stasiun. Kemarin aku dan sepupuku memilih berjalan kaki (selain sehat juga hemat hehe). Oiya kalau kalian dteng bersama ibu atau bapak yang sdah kiranya diatas 40 atau 50 lebih baik naik kendaraan karena lumayan jauh menurutku.
   Untuk berjalan kaki rutenya dari pintu keluar stasiun lantai dasar kalian belok kiri lurus mengikuti rel melewati 2 perempatan dan perempatan ke tiga kalian belok kiri. Dan pada jalan ini sudah jalan raya, kalian berjalan terus setelah itu akan menemukan Monas di sebrang jalan (sebelah kanan kalian berdiri).
    Namun kalau ingin ke Museum Nasional (Museum gajah) terus jalan hingga menemukan bunderan lalu belok kanan. Nah dari situ letak Museum tidak jauh, di deretan setelah kementrian pariwisata. Untuk pulang ke Serang kembali, jika kalian plang malam dan ingin nai kereta bisa kembali ke stasiun tanah abang karena jam 10 malam ada jadwal kereta krakatau ke Serang harganya sama 30 rbu.
   Kemarin aku memilih naik bis, dari Museum aku memesan taksi online dengan harga 50 rbu bisa diantar sampai kebon jeruk karena disana banyak sekali bis menuju merak. Dan sekitar jam set 8an aku sudah sampai Serang.
  Nah sekian informasi ini semoga bermanfaat untuk semuanya..

Note : Late post ditulis beberapa hari setelah festival Habibie

Rabu, 12 Oktober 2016

TOKSOPLASMA GONDII

          Kesejahteraan masyarakat meningkat adalah salah satunya ditandai dengan semakin meningkatnya kesehatan pada masyarakat itu sendiri. Namun jika keadaan sebaliknya, bagaimana bisa kesejahteraan akan meningkat? Untuk itu, kita harus menjadikan seluruh masyarakat sehat tentu saja diawali dengan mengenal penyakitnya yang pada akhirnya dapat dihindari.
Berkaitan dengan ini, aku ingin bercerita sedikit tentang penyakit Toksoplasma Gondii (TG). Teman-teman ada yang sudah tau dengan penyakit ini? Atau pernah mendengarnya? Sebetulnya ini berawal dari keinginan aku untuk menginfokan kepada seluruh orang khususnya adalah wanita agar berhati hati dengan penyakit ini. Kenapa? Karena toksoplasma sangat berbahaya bagi wanita terutama wanita yang sedang hamil.
        Dari hasil kuliah Parasitologi yang sudah diajarkan, aku bisa  menangkap bahwa Toksoplasma Gondii merupakan protozoa yang sangat kecil ukurannya dan berbahaya jika masuk kepada tubuh manusia terutama perempuan. Bagi ibu yang sedang hamil penyakit ini bisa masuk dari jaringan plasenta yang menghubungkan ibu dan anak sehingga anaknya kemungkinan besar akan mengalami cacat atau tidak normal (hidrocephalus, kulit seperti kebakar dll) bahkan keguguran.
          Nah, sekarang sudah tau apa bahayanya ‘TG” kan? Pasti semua pada bertanya terus TG ini datengnya dari mana? Kok bisa masuk pada tubuh ya? Begini, Toxoplasma Gondii yang dari tadi kita bicarakan adalah TG yang ada di kotoran kucing bukan di hewan lain karena penyakit ini hanya bisa tumbuh hingga dewasa jika di tubuh kucing, selebihnya TG  tidak akan tumbuh dewasa atau berkembang. Gimana sih ka maksudnya? Kok aku belum faham ya? Sebagai contoh TG yang ada di tanah akan dimakan tikus kemudian tikus dimakan kucing, jika tikus mengeluarkan kotoran maka kotoran tikus tidak mengandung TG. Namun, jika dimakan kucing dan hewan tersebut mengeluarkan kotoran itulah  yang sangat berbahaya. Kerena diluar tubuh kucing TG tidak bisa berkembang menjadi dewasa itu intinya.
          Media-media yang bisa menjadi pengantar penyakit ini adalah:
1. Darah : Pada darah ini bisa saja tertular dari pendonoran darah yang biasa dilakukan. Maka pada bagian ini sebaiknya sebelum melakukan pendonoran, pendonor harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikannya.
2. Air liur : Air liur ibu yang menderita TG pada makanan yang akan di suapi pada anaknya akan terular dan pindah pada anaknya.
3. Udara (debu) : Pada prinsipnya, bagian ini kembali lagi dari kotoran kucing yang jika kelamaan ditanah akan menjadi debu dan terbawa oleh udara. Disarankan untuk memakai masker saat keluar rumah karena TG ini sifatnya adalah kosmopolit (dapat ditemukan di semua tempat).
4. ASI : Banyak kejadian yang sudah terjadi, ibu yang menderita TG ketika memberikan asi kepada bayinya, satu hari setelah itu bayi akan meninggal.
5. Buah dan Sayur mentah : Karena semua tumbuh di tanah, maka sebaiknya sebelum dikonsumsi cuci terlebih dahulu sampai bersih.
          So, gimana caranya untuk tidak terkena penyakit ini? Memang sangat sulit untuk mengetahui di lingkungan sekitar kita ada TG atau tidak karena memang ukurannya yang sangat sehingga tidak terlihat oleh kasat mata. Adapun hal yang bisa kita lakukan:
1. Hidup Sehat
2. Makan dan istirahat teratur
3. Menjaga Kebersihan lingkungan sekitar
4. Hindari sumber-sumber TG seperti kucing (kalaupun memang memelihara sebaiknya diperiksakan pada dokter hewan dalam jangka waktu terus menerus).
5. Untuk para calon ibu atau yang akan menikah sebaiknya melakukan tes darah dulu untuk memastikan bahwa tidak terkena penyakit ini. Jika sudah terkena maka segera beritahu dokter dan melakukan proses penyembuhan.

          Dengan kita mengetahui sedini mungkin, maka penyakit ini akan semakin bisa dihindari dari sekarang. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa membantu semua khususnya para wanita agar selalu menjaga kesehatannya dan terhidar dari semua hal yang tidak diinginkan.

Hasil gambar untuk toksoplasma Gondii
Gambar 1. Siklus Hidup yang menyerang ibu hamil

Hasil gambar untuk toksoplasma Gondii
Gambar 2. Tampak plasma Gondii


                                                    Yogyakarta, 12 oktober 2016
                                                    Ratu Intan -

Minggu, 21 Februari 2016

Pengabdian

                    Pengabdian
      Aku baru mengenal sosoknya, sosok yang sungguh luar biasa. Aku bersyukur telah menghadiri acara itu, acara yang telah membuat aku mengenal sosok umi. Membuka mataku tentang arti pengabdian.
Pagi sekali aku keluar dari kosku untuk menghadiri satu talkshow dari salah satu temanku. Judulnya adalah talkshow pengabdian, sungguh saat aku mengetahui acara  tersebut aku sangat bersemangat untuk hadir. Walau aku berjalan sendiri, menyusuri paginya jogjakarta dengan panasnya  tak mengapa untuku. waktu menujukan jam 7 lewat 40 aku bersegera menuju halte transjogja untuk ke tempat acara yang diadakan di Gd Taman Budaya Yogyakarta.
      Aku menunggu tidak terlalu lama, bus pun datang dan aku segera memasuki dengan rasa sedikit panik takut telat karna acara akan dimulai jam 08.00 , setelah aku sampai di gedung Taman Budaya, segera mendaftrkan diri dengan membayar tiket sebesar 15000.
      Sebelum memasuki tempat acara talkshow, terlihat banyak foto-foto di pajang didekat tempat pendaftaran. Foto menggambarkan suasana di Sebatik-Tapal Batas indonesia Malaysia. Adik adik yang terlihat bergembira dengan senyumnya, para orang tua, keadaan alam yang sungguh luar biasa aku lihat dari bingkai bingkat foto itu. aaah.. sunggu luar biasa orang orang ini, hati kecilku berbisik.
      Acara talkshow ini diadakan oleh mahasiswa UMY  yang tergabung dalam Gerakan Bakti Negeri (GBN). akupun salut dengan teman mahasiswa” ini karena telah membuat talkshow untuk aku pribadi sungguh menginspirasi.
      Akupun masuk kedalam ruangan yang tidak terlalu besar namun cukup nyaman . Aku mencari tempat duduk, dan berada di urutan ketiga dari depan agar bisa melihat pengisi acara secara dekat.
Akhirnya acara dimulai, talkshow menghadirkan 2 pembicara yangbpertama adalah Bapak Ma'ruf dan yang kedua adalah umi Suraidah. Disini, aku ingin sedikit menceritakan tentang Umi Suraidah. Awalnya, aku melihat sosoknya seperti biasa pembicara di acara lain. Namun setelah mendengarkan apa yang ia katakan sungguh luar biasa, aku terkagum kagum dengan sosoknya yang memiliki pendirian kepercayaan yang sangat kuat, hatinya sungguh lembut dan tujuannya yang sangat mulia.
      Umi Suraidah adalah pengajar yang mengabdikan dirinya untuk anak-anak di sekolah Tapal batas Sebatik. dengan logat khas daerahnya umi menceritakan awal hijrahnya ke Sebatik. Awalnya, umi adalah pekerja biasa di daerahnya, ketika ditanya oleh moderator apa alasan awal umi untuk berani hijrah jauh dan menjadi  pengajar?  umi menjawab dengan alsan yg sungguh luar biasa menurutku. kata umi, " Awalnya saya terinspirasi saat saya melakukan perjalanan ke tanah suci, saya melihat padang pasir yang tandus dan membayangkan rasulullah pada zaman itu berdakwah dan sanggup. selain itu istri Rasul yaitu Asma binti Abu bakar dengan setia mengantarkan makanan untuk rasuk ketika di persembunyiaannya dari kejaran orang musyrik kala itu. Mereka adalah manusia biasa seperti saya. Mereka bisa, kenapa saya tidak bisa?" Masya Allah, aku tersentak dengan jawaban umi. suara umi terdengar menahan sedih dan terus menceritakan.
Dengan modal itu umi sangat optimis dan yakin untuk berhijrah mengajar anak-anak di Sebatik . Umi awalnya membuat yayasan  kecil. Di Sebatik, umi mengatakan "awal saya datang kesana, saya mengemis kepada para orang tua disana untuk bisa mengajarkan anak anaknya". Ya umi menceritakan, orangtua disana bekerja seharian dan membiarkan anak-anaknya tanpa pendidikan bahkan tidak beribadah yang seharusnya dilakukan. Para orangtua disana takut anaknya terkena bahaya digigit ular dan lain sebagainya saat keluar rumah.
Akhirnya dengan cara cara yang umi lakukan banyak yang membolehkan anaknya untuk belajar, di sekolah sangat sederhana  yang memiliki dinding berwarna Merah putih umi mengajar disana.
"Alhamdulillahh, para orangtua mulai membolehkan anaknya belajar bahkan para orangtua pun mulai tertarik" kata umi.
Berangkat dari hal itu, umi bahkan mulai mengajar baca tulis tidak hanya untuk anak-anak namun juga untuk orang dewasa. Bahkan, banyak yang tertarik untuk belajar mengaji karena orang disana pernah mendengar umi mengaji.
"umi suaranya enak didengar, bolehkah kami belajar?" , katanya.
Bahkan skarang, umi mengatakan sering diadakan pengajian atau majelis2 agama untuk mengaji. Umi tak hanya mengajarkan untuk yang beragama islam, namun untuk baca tulis banyak masyarakat diluar islam yang ikut belajar disana. “Menolonglah untuk siapa saja tanpa melihat ras, suku dan agama”, kata ummi.
     Ini adalah salah satu bukti bahwa kepedulian masih terjunjung sangat tinggi walau hanya beberapa orang saja yang melakukannya, namun bukan berarti kita juga tak bisa melakukannya. Apalagi generasi muda penerus bangsa.
     PUISI UNTUK UMI SURAIDAH
Terlihat sosok yang luar biasa kala itu
sosok yang telah membuat banyak orang terinspirasi
tersenyum bak bunga indah di tanah yang tandus
cahaya dalam kegelapan yang hadir
ya beliau bernama umi Suraidah
Yogyakarta, 20 januari 2016
                       Ratu Intan Purnamasari

Selasa, 16 Februari 2016


                                          AYO PEDULI !         

                                       y4ser4rafat.wordpress.com

             Pagi ini seperti biasa aku melakukan aktivitas beres-beres rumah sebeleum melakukan aktifitas yang lain. Televisi menyala menemaniku menyapu lantai, namun hari ini ada yang membuat aku bahagia dan terharu karena menyaksikan satu kisah yang sangat menginspirasi. Pagi ini televisiku menampilkan satu acara di salah satu tv swasta indonesia tentang bincang-bincang atau talkshow yang dibawakan oleh Maudi Kusnaedi. Acara itu mengundang orang-orang yang peduli terhadap orang yang membutuhkan. Salah satu narasumbernya adalah anak perempuan yang berusia 17 tahun namun mempunyai kepedulian yang sangat tinggi untuk yang membutuhkan. Hatinya yang terlihat tulus ketika dihadirkan orang yang pernah ia bantu yaitu anak yang menderita hedrochepalus. Ia menceritakan bahwa ketika ia menolong sesama, ia mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa yang tidak dapat diungkapkan. Ia menolong semua orang tanpa melihat suku, ras, agama. Hal ini mencambuk hatiku, apa yang sudah aku lakukan untuk orang-orang lain? Aku sangat salut kepadanya, disaat anak sesusia dia (17tahun) banyak yang mementingkan diri sendiri, hidup hedonis, ribut sana-ribut sini, ngemall, dan menghabiskan banyak uang bersenang senang untuk dirinya sendiri, ia justru bisa berbagi dan mau turun kebawah. Ia mencari dana dari berjualan di online shop dan keuntungannya untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Masya Allah....
Sudah saatnya sekarang kita kembalikan lagi rasa kepedulian kita terhadap sesama, inipun menjadi PE-ER untuk kita semua terutama untuk diriku sendiri agar kelak bisa mendidik anaku agar peduli terhadap sesama. Untuk para orang tua pupukan kasih sayang sejak dini terhadap anak-anaknya agar mereka dapat merasakan kasih sayang yang cukup sehingga mereka dapat membagikan kasih sayang dan kebahagiaan terhadap orang lain. Karena pada dasarnya kebahagiaan adalah suatu siklus yang dapat ditularkan ketika kita mendapatkan kebahagiaan dan kita memberikan kepada orang lain maka kebahagiaan itu pun akan balik kepada kita. Ayo peduli terhadap sesama.
                                        
                                                                   Serang, 17 februari 2016


                                www.bekaldakwah.com


Sabtu, 31 Januari 2015

Alampun menjadi "Galau",
Galau karena manusia ..

Galau dilihatnya
Hujan tidak, panaspun enggan
ini kemajuan atau bencana?
akibat banyak perbuatan

Perbuatan sadar atau tidak sadar
Perbuatan manusia
Semakin melupakan alam,
Alampun galau dilihatnya ..


Bogor, 17 Desember 2014
Ratu Intan P-







Kegalauan dan Kesakitan Karena Kehilangan


Assalamualaikum kawan,
Bismillah...  Apa kabar kawan semua? Sehat semua? Alhamdulillah..
Sudah lama sekali aku tidak mem-post di blog ini karena ada kesibukan lain. Kali ini aku ingin membahas tentang :
“ kegalauan dan kesakitan karena kehilangan ”
           Hari ini aku membaca buku karya Yasmin Mogahed, aku ingin meng-share sedikit ilmu yang aku dapatkan kepada teman-teman agar kalian tidak ada yang galau dan sakit karena kehilangan.
Teman-teman pernah merasakan galau? Kemudian sakit karena kehilangan?
Pasti temen-temen banyak yang menjawab “sudah tentu, siapa sih yang tidak pernah merasakan hal seperti itu?” . Ya, jawaban teman-teman betul, kita sebagai manusia pasti pernah merasakan hal seperti itu, namun pernahkah kita melihat dua kondisi yang sangat berbanding terbalik? Begini contohnya,
           Suatu hari si A kehilangan uang nya, kemudian dia menangis serta menyalahkan banyak orang atas kehilangan uang tersebut, dan Kondisi kedua Suatu hari si B kehilangan perhiasannya kemudian dia bersedih namun dia tdak menyalahkan orang lain, dia beristighfar dan mengevaluasi diri dan merasa mungkin ada rezeky seseorang di diri kita yang belum di sampaikan kepada orang lain (shadaqah dll).
Dalam buku Yasmin Mogahed ada satu kalimat atau penjelasan yang jujur membuat aku sangat tersentak. Kata2 tersebut adalah :

“ Tempat penyimpanan pada diri kita ada 2 yaitu hati dan tangan “

Ketika kita memiliki karunia (uang, mobil,orang atau yang sifatnya duniawi) seharusnya kita menyimpannya ditangan bukan dihati, ketika kita kehilangan karunia tersebut kita tidak merasakan sakit di hati melainkan sakitnya hanya di tangan. Sedangkan hati adalah tempat untuk satu-satunya dzat yang maha-Esa, maha-tinggi, dan maha-besar yaitu Allah Swt. Jadi ketika kita kehilangan Allah swt  itulah satu-satunya hal yang seharusnya membuat kita merasakan sakit yang amat dalam karena sakitnya bkan sekedar ditangan melainkan dihati. Bukan seperti kebanyakan orang sekarang, mereka banyak yang kehilangan Allah dari hati mereka namun mereka menganggap kehidupan mereka baik-baik saja. Padahal dibalik itu semua Allah-lah satu-satunya dzat yang manusia butuhkan. Seperti kalimat berikut :

“cukuplah Allah sebagai pelindung kami “

Jika teman-teman bertanya, Bagaimana untuk memasukan Allah kedalam hati kita?
Dalam buku tersebut juga dijelaskan, kita harus mengosongkan hati kita dari yang sifatnya duniawi, kita harus memindahkan karunia ketempat yang benar yaitu ditangan bukan dihati. Jadi ketika hati kita sudah kosong, maka kita lebih mudah untuk memasukan Allah swt kedalam hati kita.

Mari kita semua mengevaluasi diri kita kembali, menanyakan kepada diri kita apakah kita sudah benar meletakan antara karunia dan Allah ditempat yang sesungguhnya? Jika belum, mari kita sama-sama mengosongkan hati kita.
Semoga bermanfaat ...



                                                                  Bogor, 01 februari 2015
                                                                     Salam-Ratu Intan P